Aplikasi
edukasi anak untuk mengajarkan konsep dan bahasa pemrograman, berpikir
komputasi, pemecahan masalah, eksperimen, berpikir kritis dan analisis,
meningkatkan kreativitas dan ekspresi, serta beradaptasi dengan
tantangan baru yang merupakan keterampilan abad 21 untuk anak dan siswa
di SD, SMP dan SMA. Aplikasi edukasi yang saya pilih ini merupakan jenis
aplikasi Open Source Software dan Freeware berbasis desktop, aplikasi
berbasis web, dan aplikasi berbasis mobile yang dapat dipergunakan
dengan gratis. Aplikasi edukasi belajar bahasa pemrograman merupakan
bahasa pemrograman yang awalnya dibuat utamanya sebagai instrumen
pembelajaran dan tujuan pendidikan, bukan sebagai alat bantu pembuatan
aplikasi yang sesungguhnya. Namun, keunggulan beberapa aplikasi edukasi
pilihan ini adalah dapat digunakan untuk membuat aplikasi yang
sesungguhnya yang handal, karena sebenarnya beberapa aplikasi ini adalah
pembuat aplikasi sesungguhnya tetapi dengan cara yang cepat dan mudah.
Aplikasi edukasi ini selain digunakan di sekolah dalam pembelajaran mata
pelajaran TIK atau Ilmu Komputer juga dapat digunakan di rumah.
Mengapa anak atau siswa SD, SMP dan SMA perlu belajar pemrograman (programming)?
Anak-anak sekarang dikelilingi oleh teknologi. Mereka adalah para ahli
mengkonsumsi teknologi ini, tetapi di luar itu adalah penting untuk
memiliki keterampilan untuk memahami dan menghargai serta masuk ke dalam
untuk membuat aplikasi. Anak-anak perlu untuk menjadi peserta aktif,
atau “pencipta,” bukan konsumen pasif. Belajar program juga memungkinkan
meningkatkan kreativitas dan kontrol atas dunia mereka. Ilmu komputer
memberi kita kemampuan untuk mengatur dan memanipulasi data, terlepas
dari jalur karir kita. Dalam dunia sekarang ini, keterampilan
pemrograman komputer adalah alat inovasi. Untuk dapat melakukan
pemrograman, diperlukan keterampilan dalam algoritma, logika, analisis,
bahasa pemrograman, dan di banyak kasus, pengetahuan-pengetahuan lain
seperti matematika. Posting ini berlatar belakang harapan besar saya
untuk kembalinya mata pelajaran TIK atau Ilmu Komputer di struktur
kurikulum 2013, dimana hampir semua aplikasi telah menyediakan kurikulum
serta materi untuk pembelajarannya dan sebagian lagi sesuai dengan
kompetensi dasar kurikulum Ilmu Komputer CSTA-ACM untuk SD-SMA. Sebagian
besar aplikasi ini merupakan bagian dari Computer Science Education
Week dan code.org’s “Hour of Code.
Contents [hide]
Aplikasi Edukasi Berbasis Desktop
Berikut
adalah aplikasi edukasi anak berbasis desktop yang dapat digunakan di
kelas dalam mata pelajaran TIK atau Ilmu Komputer untuk siswa SD, SMP
dan SMA. Silahkan diunduh dan diinstal di komputer desktop atau laptop.
Scratch
Scratch
adalah bahasa pemrograman bebas dan komunitas online di mana kita dapat
membuat cerita interaktif, animasi, game, musik, karya seni, dan
aplikasi presentasi sendiri dengan mudah. Scratch membantu kaum muda
belajar untuk berpikir kreatif, sistematis, dan bekerja sama –
keterampilan yang penting bagi kehidupan di abad ke-21. Scratch termasuk
bahasa pemrograman berorientasi objek, dan disediakan gratis (bukan
proprietary software) tersedia versi online dan offline (bisa diinstal
di komputer tanpa harus terhubung internet), dan bisa jalan di Windows,
Linux dan MacOS. Lisensi Scracth adalah GPLv2 dan Scratch Source Code
License. Scratch merupakan proyek MIT Media Lab dari Massachusetts
Institute of Technology. Proyek Scratch telah didukung dengan dana dari
National Science Foundation, Intel Foundation, Microsoft, MacArthur
Foundation, LEGO Foundation, Google, Dell, Inversoft, dan MIT Media Lab.
Konsep
Scratch adalah konsep menyusun blok-blok perintah (visual). Siswa dapat
memprogram dengan menyusun blok-blok berisi perintah (disebut blocks)
seperti bergerak, bersuara, atau berinteraksi ketika suatu tombol
keyboard ditekan. Scratch diperuntukkan utamanya bagi anak-anak usia
8-16 tahun, namun dapat digunakan untuk anak TK dan siswa SD-SMA.
Semboyan dari Scratch adalah Imagine-Program-Share. Kembangkan
imajinasi seluas-luasnya mengenai produk yang akan dibuat, lakukan
pemrograman, kemudian saling berbagi di komunitas Scratch dan dunia.
Siswa dapat memprogram dan berbagi media interaktif seperti cerita,
game, animasi dan aplikasi presentasi dengan orang-orang dari seluruh
dunia. Siswa belajar untuk berpikir kreatif, bekerja sama, dan berpikir
komputasi. Dan bagusnya lagi Scratch juga sudah mendukung antarmuka
berbahasa Indonesia.
Selain
dokumentasi, materi pembelajaran dan penelitian ilmiah tentang
pemrograman dengan Scratch yang lengkap, pengembang dan komunitas
pendukung dan pengguna Scratch di ScratchEd dan beranggotakan guru,
pendidik, peneliti ilmu komputer, dan orang tua juga sudah menyediakan Kurikulum Scratch
untuk belajar pemrograman di sekolah, dan sudah mengintegrasikan dengan
mata pelajaran lainnya (seperti: Matematika, Sains, Musik, Bahasa dan
Teknik), dan bagusnya lagi kurikulum Scratch sudah sesuai dengan Standar Ilmu Komputer CSTA dan ISTE NETS Student Standards (Creativity and innovation, Communication and collaboration, Critical thinking, problem solving, and decision making)
Alice
Alice
adalah sebuah lingkungan pemrograman 3D yang inovatif yang memudahkan
untuk membuat animasi untuk bercerita, memainkan permainan interaktif,
atau video untuk berbagi di web. Alice adalah tool pengajaran siswa yang
tersedia bebas dan dirancang untuk mengajarkan pemrograman berorientasi
obyek. Alice memungkinkan siswa untuk belajar konsep dasar pemrograman
dalam rangka menciptakan film animasi dan permainan video sederhana. Di
Alice, objek 3D (misalnya, manusia, hewan, dan kendaraan) mengisi virtual word
(dunia maya) dan siswa membuat program untuk menghidupkan objek. Alice
memiliki materi pengajaran dan kurikulum dalam kaitan pengenalan ilmu
komputer yang termasuk dalam Program Oracle Academy Pengenalan Ilmu Komputer,
selaras dengan Standar Ilmu Komputer CSTA K-12 dan Oracle Academy Java
Fundamental dan kursus Pemrograman Java. Materi pengajaran Alice di Alice 3 Instructional Materials dan Getting Started with Java Using Alice.
Dalam
antarmuka interaktif Alice, siswa melakukan drag dan drop blok grafis
untuk membuat sebuah program, dimana instruksinya sesuai dengan standar
dalam bahasa pemrograman berorientasi objek untuk membuat aplikasi,
seperti Java, C++, dan C#. Alice memungkinkan siswa untuk segera melihat
bagaimana program animasi mereka berjalan, memungkinkan mereka untuk
dengan mudah memahami hubungan antara statement program dan perilaku
objek dalam animasi mereka. Dengan memanipulasi benda-benda di dunia
maya mereka, siswa memperoleh pengalaman dengan semua konstruksi
pemrograman yang biasanya diajarkan dalam kursus pengantar pemrograman
komputer. Selain dokumentasi, tutorial, dan materi pengajaran, terdapat
banyak penelitian ilmiah yang menggunakan Alice.
Alice
dapat berjalan di Windows, Mac OS X, dan Linux. Alice dibuat dan
dikembangkan oleh Carnegie Mellon University dan didanai dari Oracle,
Electronic Arts, Sun Microsystems, DARPA, Intel, Microsoft, NSF dan ONR.
Greenfoot
Greenfoot adalah perangkat lunak yang didesain untuk pemula agar dapat terbiasa dengan Pemrograman Berorientasi Objek (Object-Oriented Programming),
yang mendukung pengembangan aplikasi secara visual dengan memakai
bahasa pemrograman Java. Greenfoot didesain dan telah diimplementasikan
di Universitas Kent, Inggris dengan dukungan dari Oracle. Greenfoot
memungkinkan pengembangan aplikasi grafis dua dimensi, seperti simulasi
dan permainan interaktif dengan mudah.
Greenfoot
bertujuan untuk memotivasi peserta didik secara cepat dengan
menyediakan akses mudah ke animasi grafis, suara dan interaksi.
Lingkungan pemrograman di Greenfoot sangat interaktif dan mendorong
eksplorasi dan eksperimen. Pedagogis, desain didasarkan pada pendekatan
konstruktivis dan praktek. Lingkungan dirancang untuk menggambarkan dan
menekankan abstraksi penting dan konsep pemrograman berorientasi objek.
Konsep seperti hubungan kelas/objek, metode, parameter, dan interaksi
obyek yang disampaikan melalui visualisasi dan dipandu interaksi.
Tujuannya adalah untuk membangun dan mendukung model yang benar
merupakan sistem pemrograman berorientasi objek modern.
Oracle juga membuat kurikulum pengenalan ilmu komputer dengan Greenfoot dan Alice di Oracle Academy, Creating Java Programs with Greenfoot.
Kurikulum yang ditawarkan melalui Oracle Academy membantu siswa
mempersiapkan diri untuk tingkat universitas di program studi Ilmu
Komputer dan karir masa depan, kurikulum dirancang untuk membangkitkan
minat siswa dalam ilmu komputer, dan direkomendasikan untuk digunakan di
sekolah menengah. Informasi lebih lanjut mengenai Greenfoot bisa
dilihat di www.greenfoot.org. Greenfoot adalah perangkat lunak bebas,
dirilis di bawah lisensi GPL. Greenfoot tersedia untuk Microsoft
Windows, Mac OS X, Linux, Sun Solaris, dan setiap Java Virtual Machine
(JVM) terbaru.
Processing
Processing adalah bahasa pemrograman open source, dan lingkungan pengembangan terpadu (integrated development environment-IDE)
yang dibangun untuk seni elektronik, seni media baru, dan komunitas
desain visual dengan tujuan mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer
dalam konteks visual, dan untuk dasar sketsa elektronik. Sejak tahun
2001, Processing telah mempromosikan keaksaraan dalam seni visual dan
melek visual dalam teknologi. Awalnya diciptakan hanya sebagai perangkat
lunak sketsa dan untuk mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer
dalam konteks visual, kemudian Processing berkembang menjadi alat
pembangunan bagi para profesional. Saat ini, ada puluhan ribu mahasiswa,
seniman, desainer, peneliti, dan penggemar yang menggunakan Processing
untuk belajar, prototyping, dan produksi.
Processing
tersedia gratis untuk di-download dan merupakan open source software
untuk GNU/Linux, Mac OS X, dan Windows. Program interaktif dengan 2D, 3D
atau output PDF. Lebih dari 100 library mendukung software inti.
Didokumentasikan dengan baik, dengan banyak buku yang tersedia.
Download ProcessingKodu
Kodu
memungkinkan anak-anak membuat game di PC dan Xbox melalui bahasa
pemrograman visual yang sederhana. Kodu dapat digunakan untuk
mengajarkan kreativitas, pemecahan masalah, bercerita, serta
pemrograman. Siapapun dapat menggunakan Kodu untuk membuat game,
anak-anak maupun orang dewasa tanpa keterampilan desain atau
pemrograman. Model pemrograman dengan Kodu ditujukan untuk menghindari
mengetik kode dengan pengguna membangun program menggunakan unsur-unsur
visual melalui game controller, dimana program dijalankan dalam
lingkungan simulasi 3D, mirip dengan Alice.
Kodu
game Lab juga telah digunakan sebagai alat pembelajaran pendidikan di
sekolah-sekolah yang dipilih dan pusat pembelajaran. Sejak Kodu
dikembangkan dan diperkenalkan tahun 2009 oleh Microsoft Research,
bekerja sama dengan kelompok-kelompok besar seperti NCWIT dan DigiGirlz,
terinspirasi penelitian akademis dan menjadi subyek dari sebuah buku
(Kodu for Kids). Kodu untuk PC tersedia untuk diunduh secara gratis.
Kodu juga menyediakan sumber daya kurikulum untuk pembelajaran oleh
guru, dapat dilihat dibagian Resources.
Looking Glass
Looking Glass
adalah aplikasi 3D bercerita interaktif yang dikembangkan di Washington
University di St Louis. Dengan software Looking Glass, anak-anak dapat
membangun film animasi pendek dan juga belajar keterampilan pemrograman
dasar. Dalam dunia teknologi saat ini, memiliki pengalaman pemrograman
adalah keterampilan yang sangat berharga.
Pemrograman
adalah sebuah aplikasi dari pemikiran komputasi, yang merupakan
keterampilan kreatif dan berguna pemecahan masalah di sekolah,
pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari. Looking Glass menyediakan
lingkungan yang menyenangkan dan menarik yang memungkinkan anak-anak
untuk mengekspresikan diri melalui cerita dan disisi lain juga mengajar
mereka bagaimana membuat program.
LiveCode
LiveCode
adalah sebuah platform perangkat lunak pemrograman yang fleksibel
dengan cara yang mudah (secara visual) dan memungkinkan siswa belajar
untuk membuat aplikasi game, simulasi, bisnis, sosial media. Kelebihan
aplikasi LiveCode adalah memungkinkan untuk menjalankan kode program
yang sama ke perangkat mobile: iOS (iPhone, iPad, iPod touch) dan
Android; desktop Mac, Windows, Linux dan Server. Sejak April 2013 RunRev
sebagai pengembang LiveCode mulai menyediakan versi open source dari
perangkat lunak LiveCode, yaitu LiveCode Community Edition dengan
lisensi GPL3.
Lingkungan
pengembangan visual LiveCode membuat antarmuka pengguna secara cepat
dan mudah. Buat stack baru dan tarik kontrol yang dibutuhkan dari Tools
Palette ke stack. Selanjutnya menempatkan mereka di mana diinginkan,
mengubah ukuran mereka dan mengubah properties mereka untuk mengubah
tampilan dan perilaku. Setelah membangun antarmuka pengguna, selanjutnya
menggunakan Code Editor untuk menambahkan fungsionalitas ke aplikasi
kita. LiveCode menginformasikan ke aplikasi kita pada saat terjadinya
interaksi pengguna. Jadi tombol tahu ketika diklik, field tahu ketika
pengguna mengetik dan slider tahu kapan perubahan nilainya. Dan
menggunakan bahasa Inggris-nya LiveCode untuk memberitahu kontrol
aplikasi bagaimana menanggapi tindakan pengguna. Materi pengajaran
pemrograman dengan LiveCode dapat diunduh di Teaching Programming with LiveCode.
Microsoft Small Basic
Microsoft Small Basic
adalah varian sederhana dari bahasa pemrograman BASIC, yang
dikembangkan oleh Microsoft dengan lisensi Freeware. Dengan minimal
konsep, Microsoft akreditasi ini sebagai bahasa pemrograman yang mudah
bagi pemula untuk memahami. Bahasa itu sendiri hanya memiliki 14 kata
kunci, dan lingkungan adalah pemula-ramah, dengan antarmuka sederhana.
Dengan lingkungan pengembangan ramah yang sangat mudah untuk menguasai,
itu memudahkan anak-anak dan orang dewasa ke dalam dunia pemrograman.
Microsoft
Small Basic dirancang oleh Microsoft DevLabs dan dirilis sebagai
Technology Preview pada bulan Oktober 2008. Audiensnya adalah siapapun
yang ingin memulai pemrograman, termasuk anak-anak dan orang dewasa
pemula juga. Sebagai dasar untuk membantu siswa usia delapan belajar
dasar-dasar pemrograman komputer dan kemudian beralih ke Visual Basic
dengan menggunakan Visual Studio Express, di mana mereka dapat terus
membangun pondasi dengan belajar Visual C# , VB.NET, dan Visual C++. Kurikulum Small Basic tersedia online dan offline.
Aplikasi Edukasi Berbasis Web
Aplikasi
edukasi belajar pemrograman berbasis web berikut tidak diinstal di
komputer, hanya dibutuhkan koneksi internet dan web browser untuk
menggunakannya.
Code.org
Code.org
adalah organisasi non-profit yang didedikasikan untuk memperluas
partisipasi dalam ilmu komputer dengan membuatnya tersedia di lebih
banyak sekolah, dan meningkatkan partisipasi perempuan dan siswa kurang
terwakili warna. Visi Code.org adalah bahwa setiap siswa di setiap
sekolah harus memiliki kesempatan untuk belajar pemrograman komputer.
Code.org percaya ilmu komputer harus menjadi bagian dari kurikulum inti
di bidang pendidikan, di samping ilmu pengetahuan lain, teknologi,
teknik, dan matematika (STEM) program, seperti biologi, fisika, kimia,
dan aljabar. Antarmuka Code.org tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk
Bahasa Indonesia, sehingga akan memudahkan bagi guru untuk
mengajarkannya kepada siswa.
Di
Code.org kita dapat mendaftarkan diri sebagai guru atau siswa, dan saat
ini sudah jutaan siswa dan guru dari seluruh dunia menggunakan Code.org
dalam pelajaran Ilmu Komputer di sekolah. Semua sumber daya kurikulum
dan tutorial Code.org disediakan bebas untuk digunakan di bawah lisensi
Creative Commons, dan teknologi Code.org dikembangkan sebagai proyek
open source. Tutorial dan materi pengajaran ilmu komputer di Code.org
diciptakan atas bantuan programmer-programer Google, Microsoft, Facebook
dan Twitter.
Tujuan
Code.org meliputi: 1) Membawa kelas Ilmu Komputer ke setiap K-12
sekolah, terutama di lingkungan perkotaan dan pedesaan. 2) Menunjukkan
keberhasilan penggunaan kurikulum secara online di ruang kelas sekolah
umum. 3) Perubahan kebijakan negara untuk mengkategorikan Ilmu
Komputer sebagai bagian dari kurikulum matematika/ilmu inti. 4)
Memanfaatkan kekuatan kolektif dari komunitas teknologi untuk merayakan
dan tumbuhnya pendidikan Ilmu Komputer di seluruh dunia. 5) Untuk
meningkatkan keterwakilan perempuan dan siswa di bidang Ilmu Komputer.
Codecademy
Codecademy
adalah sebuah platform interaktif online yang menawarkan kelas coding
gratis dalam enam bahasa pemrograman yang berbeda seperti Python, PHP,
jQuery, JavaScript, dan Ruby, serta bahasa markup termasuk HTML dan CSS.
Pada Januari 2014, situs Codecademy memiliki lebih dari 24 juta
pengguna yang telah menyelesaikan lebih dari 100 juta latihan. Situs ini
telah menerima review positif dari banyak blog dan website, termasuk
New York Times dan TechCrunch.
Setiap
individu yang bergabung memiliki profil mereka sendiri. Untuk
memotivasi pengguna dalam berpartisipasi, situs ini menawarkan umpan
balik, lencana untuk menyelesaikan latihan, serta fungsi yang melacak
skor total pengguna dan jumlah beruntun hari, dan menampilkannya kepada
orang lain. Ada juga CSS dan HTML Glosari tersedia dalam setiap
tutorial. Situs ini memungkinkan siswa untuk membuat dan mempublikasikan
program baru menggunakan alat Course Creator.
Codecademy
juga menyediakan forum di mana penggemar, pemula, dan coders canggih
dapat datang bersama-sama dan saling membantu. Untuk beberapa program
studi, ada ‘kotak pasir’ di mana pengguna dapat menguji kode mereka. Ada
empat topik utama: Web (HTML, CSS, JavaScript, dan PHP), Ruby, Python,
dan Miscellaneous. Sebagai bagian dari Computer Science Education Week,
Codecademy juga meluncurkan aplikasi Hour of Code. Fokus aplikasi pada
dasar-dasar pemrograman, termasuk konten yang sama dari situs web, dan
itu ditujukan untuk orang-orang yang ingin belajar pemrograman dengan
cara yang menyenangkan dan di mana saja.
Belajar Pemrograman CodecademyBlockly
Blockly
adalah aplikasi berbasis web, editor program dengan grafis/visual.
Pengguna dapat menarik blok bersama-sama untuk membangun sebuah
aplikasi. Blockly dirancang untuk dengan mudah diinstal ke dalam
aplikasi web, kita dapat men-download source Blockly
untuk menjalankan di komputer tanpa koneksi internet. Pengguna menyeret
blok di sekitar, Blockly menghasilkan kode, dan aplikasi kita melakukan
sesuatu dengan kode tersebut. Dari titik pandang aplikasi Blockly hanya
textarea di mana pengguna dapat mengetik sintaksis JavaScript, Python,
Dart, atau bahasa lainnya.
Blockly adalah 100% client-side, tidak memerlukan dukungan dari server (kecuali seseorang ingin menggunakan cloud-storage
atau fitur realtime kolaborasi). Tidak ada dependensi pihak ke-3
(kecuali seseorang ingin mengkompilasi ulang inti). Semuanya open
source. Jika kita tidak perlu memodifikasi kode, kita dapat menggunakan
server publik Blockly di https://blockly-demo.appspot.com. Instalasi
hanya direkomendasikan untuk pengembang yang ingin mengubah atau
menambahkan kode sumber atau karena koneksi internet di sekolah lambat.
Beberapa contoh aplikasi: Puzzle – mempelajari cara blok bekerja sambil
memecahkan kuis sederhana, Maze – menggunakan Blockly untuk memecahkan
labirin, Turtle – menggambar dengan Blockly, Graph – kalkulator
grafik, Code – ekspor program Blockly ke JavaScript, Python atau XML.
Blockly
adalah komponen yang berguna untuk berbagai proyek, termasuk alat-alat
edukasi dan pendidikan. Semua kode ini gratis dan open source. Proyek
eksternal menggunakan Blockly yang paling banyak digunakan adalah MIT
App Inventor – IDE untuk aplikasi Android dan Code.org – K-12 ilmu
komputer.
Khan Academy
Khan Academy
adalah organisasi pendidikan non-profit yang didirikan pada 2006 oleh
Salman Khan, lulusan MIT dan Harvard Business School. Dengan misi
“menyediakan pendidikan berkualitas tinggi untuk semua orang di mana
saja”, situs webnya menyediakan koleksi online gratis dari sekitar 3200
kuliah mikro via tutorial video yang tersimpan di YouTube yang
mengajarkan matematika, sejarah, keuangan, fisika, biologi, kimia,
astronomi, kosmologi, ilmu komputer, kesehatan, kimia organik, ekonomi,
sejarah seni. Khusus untuk ilmu komputer, Khan Academy menyediakan topik
pengenalan belajar pemrograman dengan bahasa pemrograman JavaScript dan
library Processing.js (dengan beberapa modifikasi) untuk membuat
gambar, animasi, game, dan visualiasi.
Tynker
Tynker
adalah platform komputasi baru yang dirancang oleh Silicon Valley
khusus untuk mengajar anak-anak belajar komputasi dan keterampilan
pemrograman dalam cara yang menyenangkan dan imajinatif . Bahasa Tynker
terinspirasi oleh Scratch dari MIT. Ini adalah platform yang berbasis
browser ditulis dengan menggunakan standar Open Web seperti Javascript,
HTML5, CSS3 dan tidak menggunakan Flash.
Tynker
adalah solusi untuk dengan mudah dan berhasil mengajar anak-anak dengan
nol pengalaman bagaimana kode pemrograman, untuk membuat game dan
proyek animasi. Materi Tynker dan tutorial interaktif yang dirancang
untuk membangun kepercayaan awal dengan pemrograman, dan membimbing dan
menginspirasi siswa untuk memajukan keterampilan mereka. Dengan Tynker,
pembelajaran yang intuitif dan interaktif dengan blok logika drag-n-drop
visual yang menghilangkan kebutuhan untuk memahami sintaks pemrograman.
Sekolah menggunakan Tynker karena menawarkan kemudahan untuk
menggunakan sistem cloud-hosted untuk memberikan kursus Ilmu Komputer
disesuaikan di beberapa kelas dengan siap untuk menggunakan kurikulum,
manajemen kelas dan banyak lagi. Tynker adalah platform pilihan di
banyak sekolah terkemuka melihat apa yang dikatakan pendidik. Orangtua
dapat memilih Tynker karena itu cara yang bagus untuk mengubah anak-anak
yang sudah menghabiskan waktu pada komputer dan tablet menjadi cara
yang menarik bagi mereka untuk belajar tidak hanya bagaimana pemrograman
komputer bekerja, tapi juga bagaimana membangun game dan aplikasi untuk
mereka mainkan sendiri.
Tynker menyatakan
bahwa komputasi berpikir dan pemrograman komputer harus menjadi bagian
dari kurikulum inti dalam pendidikan. Tujuannya adalah: Menyediakan
setiap anak dengan pondasi yang kuat dalam displin STEM (Science, Technology, Engineering and Math)
untuk mempersiapkan mereka untuk keterampilan abad ke-21 dan karir dan
Memungkinkan anak-anak untuk belajar konsep Ilmu Komputer melalui
penemuan, kegiatan kreatif dan eksperimen.
Aplikasi Edukasi Berbasis Mobile
Semua
aplikasi edukasi dan pemrograman berbasis mobile berikut ini digunakan
untuk belajar sekaligus membuat aplikasi yang sesungguhnya pada
perangkat mobile seperti Android, iPad dan Windows mobile.
App Inventor
MIT App Inventor
atau App Inventor adalah aplikasi open source yang awalnya dikembangkan
oleh Google, dan saat ini dikelola oleh Massachusetts Institute of
Technology (MIT). App Inventor memungkinkan pengguna baru untuk
memprogram komputer untuk menciptakan aplikasi perangkat lunak bagi
sistem operasi Android. App Inventor menggunakan antarmuka grafis,
serupa dengan antarmuka pengguna pada Scratch dan StarLogo TNG, yang
memungkinkan pengguna untuk men-drag-and-drop obyek visual untuk
menciptakan aplikasi yang bisa dijalankan pada perangkat Android. Dalam
menciptakan App Inventor, Google telah melakukan riset yang berhubungan
dengan komputasi edukasional dan menyelesaikan lingkungan pengembangan
online Google.
App Inventor menyediakan resources yang sangat lengkap, mulai dari tutorial, materi pengajaran
untuk guru, buku, karya ilmiah, paper, video tutorial, presentasi, dan
kurikulum pengenalan ilmu komputer serta pemrograman mobile. Sehingga
App Inventor merupakan pilihan yang sangat bijaksana untuk mengajarkan
pemrograman mobile di Android untuk semua siswa di sekolah kita
masing-masing. Aplikasinya dapat dibangun di Desktop atau Laptop,
kemudian dijalankan di sistem operasi Android. Untuk mulai membuat
aplikasi dengan App Inventor, kita perlu login ke situsnya dengan
account Google mail (Gmail).
Hopscotch
Hopscotch
mengajarkan anak-anak untuk menggunakan kode sederhana, blok bangunan
intuitif. Anak-anak dapat membuat game, animasi dan program dalam
warna-warni, lingkungan yang interaktif ini. Hopscotch adalah sebuah
aplikasi iPad yang memungkinkan anak-anak melakukan drag dan drop blok
kode untuk membuat program mereka sendiri. Hopscotch adalah bahasa
pemrograman visual seperti Scratch, Alice, atau Blockly. Anak-anak
menggunakan Hopscotch untuk mempelajari dasar-dasar pemrograman
komputer, termasuk abstraksi, sequencing, loop, variabel, fungsi dan
logika kondisional.
Guru dan Orangtua dapat men-download Kurikulum Hopscotch dan Transition Guide pada halaman Parents & Educators.
Kurikulum Hopscotch terdiri dari rencana 45 menit pelajaran yang
fleksibel dengan disertai slide yang menggunakan Hopscotch untuk
mengajarkan dasar-dasar pemrograman komputer. (Kurikulum ini akan segera
diperbarui untuk versi baru dari Hopscotch.) Hopscotch juga memiliki
beberapa video tutorial di channel YouTube.
Lightbot
Lightbot
membuat game yang menggabungkan konsep Ilmu Komputer ke mekanika
permainan anak dan siswa. Tujuannya adalah untuk menciptakan game yang
menyenangkan untuk bermain, tapi juga perkenalan yang bagus untuk
belajar Ilmu Komputer. Lightbot mengubah cara anak-anak belajar Ilmu
Komputer, untuk membuat game dan alat untuk anak-anak, orang tua, dan
pendidik yang terbaik. Lightbot adalah pemrograman permainan puzzle.
Ini berarti bahwa pada intinya, itu adalah permainan puzzle, namun
permainan ini benar-benar memiliki hubungan satu-ke-satu dengan konsep
pemrograman. Lightbot tersedia untuk versi iOS (iPad dan iPhone),
Android serta Web Browser.
Lightbot juga menyediakan Free Resources untuk Pendidik,
berupa penjelasan tentang Lightbot dan bagaimana kaitannya dengan
mengajarkan keterampilan pemrograman inti dan dasar-dasar Ilmu Komputer,
termasuk ikhtisar tingkat tinggi serta istilah teknis tingkat rendah,
sebagai sumber daya yang kita butuhkan untuk lebih mengintegrasikan
Lightbot ke dalam kelas.
TouchDevelop
TouchDevelop
adalah sebuah lingkungan pengembangan interaktif dan bahasa pemrograman
visual yang dikembangkan di Microsoft Research. TouchDevelop digunakan
untuk mengembangkan program aplikasi untuk perangkat mobile, termasuk
smartphone dan komputer tablet. Hal ini juga dapat digunakan pada
komputer manapun yang memiliki web browser yang cocok. TouchDevelop
memungkinkan Anda membuat aplikasi pada iPad, iPhone, Android, PC, Mac,
Windows.
Selain
penggunaannya sebagai alat untuk membuat program aplikasi, TouchDevelop
telah digunakan untuk mengajarkan pemrograman dan teknologi perangkat
mobile di sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan universitas. Resource
untuk pengajaran dan kurikulum dengan TouchDevelop di halaman Teaching with TouchDevelop.
Belajar Pemrograman TouchDevelop – Hour of Code
Semoga
daftar aplikasi edukasi tersebut di atas memberikan manfaat untuk
anak-anak, siswa dan mata pelajaran Ilmu Komputer di sekolah kita
masing-masing. Mengapa mengajarkan ilmu komputer? Ilmu komputer adalah
disiplin yang semakin diperlukan untuk sukses dalam karir modern.
Pekerjaan masa depan di hampir setiap industri akan memerlukan analisis
data. Ilmu komputer adalah studi tentang pemikiran komputasi, atau
bagaimana menggunakan pemikiran logis dan abstraksi untuk mengembangkan
solusi umum untuk masalah yang kompleks. Keterampilan berpikir kritis
siswa akan meningkatkan dengan belajar ilmu komputer, dan akan
menampilkan dalam kinerja mereka dalam disiplin lain.
Saya
pribadi sangat tidak setuju jika mata pelajaran TIK dihapus dari
struktur kurikulum nasional, karena jelas bahwa salah satu konten TIK
dalam hal ini pemrograman dapat membekali siswa keterampilan abad 21
yang dibutuhkan generasi penerus kita, terlebih kemampuan yang sudah
saya sebutkan dengan belajar pemrograman di awal tulisan merupakan dasar
dan alasan pengembangan kurikulum 2013.
Saya juga dengan senang hati menerima masukan untuk tambahan daftar aplikasi edukasi belajar bahasa pemrograman. Pendidikan
bukan persiapan untuk hidup, tetapi pendidikan adalah hidup itu
sendiri. Mari mendapatkan anak-anak kita bersemangat tentang
pemrograman. Salam TIK dan Ilmu Komputer di Sekolah.
Jadilah Blogger Yang Beretika, dengan mencantumkan Link Sumber yaa.. ^^ Original Posted by : http://www.ictclubsmpn10.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar